
Residu Generasi Industri
Pada tahun 1980, Alvin Toffler, seorang futurolog asal Amerika Serikat menerbitkan buku yang berjudul The Third Wave atau Gelombang Ketiga. Futurolog yang menjadi penulis rutin di majalah Fortune ini, membagikan prediksi-prediksi masa depannya dalam buku tersebut, tentang apa yang akan terjadi di masa depan terutama terkait apa yang akan terjadi pada abad ke-21.
Terdapat sebuah anekdot yang sering diungkapkan para aktivis sosial dan aktivis politik yang memiliki kebiasaan berdiskusi hingga larut malam. Biasanya, ketika diskusi sudah berlanjut sampai lewat tengah malam, di antara mereka biasanya mulai ada yang mengatakan, “sekarang sudah besok.” Anekdot tersebut berlaku terhadap buku-buku Toffler, “sekarang sudah masa depan” dan abad ke-21 sedang terjadi.
Jika kita perbandingkan prediksi Alvin Toffler tentang masa depan pada hari ini, tentu ada beberapa prediksinya yang benar-benar terjadi dan tentu ada juga prediksi yang tidak terjadi atau mungkin masih dikatakan on going. Tetapi, yang menarik adalah, di dalam buku ini terdapat kritik dari Alvin Toffler terhadap sistem pendidikan yang dipersiapkan untuk menyambut era ini.
Sebagaimana kita ketahui, revolusi industri di eropa yang terjadi pada tahun 1700-an secara ugal-ugalan, telah juga memicu secara besar besaran revolusi pendidikan. Dan menurut Alvin Toffler, sistem pendidikan dalam era industri ini terbagi menjadi dua kurikulum. Kira-kira dia menyebutnya sebagai kurikulum yang terlihat, sedangkan yang satunya adalah kurikulum yang tak kasat mata.
Tinggalkan Balasan